Kendal – Kopi Jako, kebanggaan Desa Jati, Kecamatan Plantungan, Kabupaten Kendal, kini tampil lebih segar dan siap bersaing di pasar. Melalui program kerja Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (Unnes), para pengelola Kopi Jako dari Kelompok Tani (Poktan) Tani Makmur mendapatkan dua bekal penting: pelatihan manajemen keuangan dan pembaruan desain stiker produk.
Pelatihan ini diikuti oleh lima orang anggota Poktan Tani Makmur yang menjadi pengelola langsung Kopi Jako. Mereka tak hanya belajar mencatat pemasukan dan pengeluaran, tetapi juga memahami perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) secara terstruktur. Hal ini menjadi langkah penting, mengingat sebelumnya harga jual produk Kopi Jako belum dihitung secara sistematis sehingga keuntungan yang dihasilkan belum sepadan dengan kualitas Kopi Jako yang terbuat dari 100% bahan organik yang berkualitas tinggi.
“Dengan mengetahui bagaimana cara perhitungan HPP, kami bisa menentukan harga jual yang tepat dan memastikan keuntungan sebanding dengan kualitas kopi yang kami produksi,” ujar salah satu peserta pelatihan.
Selain pembekalan keuangan, tim KKN Unnes juga memperbarui desain stiker kemasan Kopi Jako. Desain baru ini mengusung nuansa warna kuning dan cokelat sesuai permintaan Poktan Tani Makmur, merepresentasikan kehangatan kopi dan identitas khas Desa Jati. Sebagai pembaruan yang tak kalah penting, kemasan kini dilengkapi barcode WhatsApp untuk memudahkan pemesanan, meningkatkan daya saing, dan memperluas jangkauan pasar.
“Kami ingin Kopi Jako tidak hanya dikenal karena rasanya yang nikmat, tetapi juga tampil profesional dan siap bersaing,” ungkap salah satu anggota tim KKN Unnes.
Dengan inovasi kemasan dan penguatan kemampuan manajemen keuangan, Kopi Jako diharapkan mampu meraih pasar yang lebih luas dan menjadi ikon kebanggaan Desa Jati yang mampu bersaing dengan produk kopi lainnya di tingkat regional maupun nasional.
Share :